Buku “Essentialisme: The Disciplined Pursuit of Less” ditulis oleh Greg McKeown dan diterbitkan pada tahun 2014. Buku ini membahas tentang cara memfokuskan hidup pada hal-hal yang paling penting dan memprioritaskan tugas-tugas yang benar-benar memberikan nilai tambah dalam hidup. McKeown memandang bahwa banyak orang menghabiskan waktu dan energi pada tugas-tugas yang tidak penting dan bahkan bisa mengganggu pencapaian tujuan utama mereka.

Dalam buku ini, McKeown memberikan strategi untuk menghilangkan kebisingan dan menemukan esensi dari tugas-tugas yang benar-benar penting. Ia menekankan pentingnya memilih dan memfokuskan energi pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, sehingga kita bisa mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Buku ini cocok bagi mereka yang ingin memaksimalkan potensi hidup mereka dengan cara yang lebih sederhana dan terstruktur.

14 BAB

Berikut adalah 14 bab dalam buku :

  1. The Essentialist: Mengapa menjadi Essentialist itu penting.
  2. Choose: Satu-satunya hal yang harus Anda lakukan adalah segalanya.
  3. Discern: Mengapa prioritas yang jelas sangat penting.
  4. Trade-Off: Memilih antara satu hal atau yang lain
  5. Escape: Bagaimana menemukan ruang untuk berpikir dan mempertimbangkan.
  6. Look: Mengapa Anda harus melihat lebih jauh daripada yang terlihat di permukaan.
  7. Play: Bagaimana menciptakan waktu untuk eksperimen dan mencoba hal baru.
  8. Sleep: Mengapa tidur adalah penting.
  9. Select: Memilih area terkecil yang harus difokuskan.
  10. Clarify: Cara membuat proses keputusan lebih mudah.
  11. Dare: Bagaimana mengambil risiko yang tepat.
  12. Uncommit: Cara keluar dari kewajiban yang tidak penting.
  13. Edit: Cara menghilangkan yang tidak penting.
  14. Limit: Bagaimana menciptakan batasan yang jelas dan efektif.

Pentingnya Menjadi Essentialist

Menjadi essentialist itu penting karena dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya. Essentialism adalah suatu konsep yang berfokus pada penghapusan hal-hal yang tidak penting dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang esensial dalam hidup.

Dengan menjadi essentialist, seseorang dapat:

  1. Mengembangkan kemampuan untuk memilih dengan bijak
  2. Membuat keputusan yang tepat dan lebih fokus pada prioritas utama
  3. Menghindari kelelahan fisik dan mental karena terlalu banyak melakukan hal yang tidak penting
  4. Meningkatkan kualitas hidup dan mengalami kepuasan hidup yang lebih besar

Oleh karena itu, menjadi essentialist sangat penting bagi seseorang yang ingin meraih kebahagiaan, keberhasilan, dan pemenuhan dalam hidupnya.

Choose

Membahas tentang pentingnya memilih dalam hidup dan bagaimana membuat pilihan yang lebih baik. Hal ini berkaitan dengan konsep esensialisme, yaitu mengenai memprioritaskan hal-hal yang paling penting dan mengabaikan hal-hal yang kurang penting.

Dalam bab ini, McKeown memberikan beberapa tips untuk membuat pilihan yang lebih baik, seperti mempertimbangkan prioritas, memperhatikan tujuan jangka panjang, dan menghindari perangkap keputusan yang sulit. Dia juga membahas pentingnya mengatakan “tidak” pada tawaran atau permintaan yang tidak sesuai dengan tujuan utama.

  1. Memprioritaskan yang penting: Fokus pada hal-hal yang penting dan membuang keputusan-keputusan kecil yang mengganggu fokus.
  2. Mengambil keputusan berdasarkan prinsip: Memiliki prinsip-prinsip yang jelas untuk membantu membuat keputusan.
  3. Meminimalkan risiko: Melakukan riset, mengambil waktu untuk mempertimbangkan pilihan, dan memperhitungkan kemungkinan hasil yang tidak diinginkan.
  4. Berani mengatakan “tidak”: Menghindari terjebak dalam permintaan dan kesibukan yang tidak penting.
  5. Menghindari jebakan “ya tapi”: Menghindari situasi di mana seseorang mengatakan “ya” pada sebuah permintaan, tetapi menambahkan “tapi” setelahnya.
  6. Membuat keputusan dengan penuh kesadaran: Memastikan bahwa setiap keputusan dibuat dengan penuh kesadaran dan tidak hanya karena alasan-alasan eksternal.
  7. Mengembangkan kebiasaan memilih: Melakukan latihan-latihan untuk membantu mengembangkan kebiasaan memilih dengan bijak.

McKeown juga menekankan pentingnya untuk mengambil tindakan setelah membuat pilihan, dan tidak ragu-ragu atau menunda-nunda. Dengan memilih dengan bijak dan bertindak dengan tegas, seseorang dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hidup dan bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

Discern

Membahas tentang pentingnya memiliki kemampuan untuk membedakan atau memilah-milah hal-hal yang kompleks dalam kehidupan kita. Hal ini terutama berkaitan dengan aspek identitas, di mana seringkali kita hanya melihat orang dari sisi stereotip dan generalisasi, tanpa mempertimbangkan kompleksitas individu dan keberagaman di dalamnya.

Penulis mengajukan konsep “discernment” sebagai kemampuan untuk membedakan dan menilai secara kritis segala sesuatu yang terkait dengan identitas, baik identitas individu maupun kelompok. Dalam hal ini, discernment berfungsi sebagai alat untuk mengatasi essentialisme dan stereotip yang seringkali menjadi penyebab diskriminasi dan ketidakadilan sosial.

Penulis mengajak pembaca untuk meningkatkan kemampuan discernment dengan cara melatih diri untuk melihat dan memahami kompleksitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk identitas dan kulturalitas. Dengan kemampuan discernment yang kuat, kita dapat membangun pemahaman yang lebih baik dan inklusif terhadap diri sendiri dan orang lain, serta mencegah terjadinya diskriminasi dan konflik yang berbasis identitas.

Trade-Off: Which Problem Do I Want?

membahas pentingnya membuat trade-off (memilih antara satu hal atau yang lain) dalam mengambil keputusan. McKeown menekankan bahwa dalam memilih antara berbagai pilihan, kita harus fokus pada kebutuhan yang paling penting dan menentukan apa yang harus diabaikan.

McKeown juga menyebutkan bahwa penting untuk menyadari bahwa setiap pilihan memiliki trade-off dan kita tidak bisa memiliki semuanya. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan prioritas kita dan menentukan apa yang paling penting bagi kita dalam jangka panjang. Jika tidak, kita bisa terjebak dalam rutinitas yang tidak efektif dan kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting.

Selain itu, McKeown juga menekankan bahwa trade-off bukan berarti mengorbankan segala sesuatu demi satu tujuan. Sebaliknya, trade-off berarti memilih mana yang lebih penting dan memberikan lebih banyak waktu, sumber daya, dan perhatian untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam bab ini, McKeown memberikan contoh-contoh situasi di mana trade-off harus dibuat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, serta memberikan saran tentang cara membuat trade-off yang tepat.