Budaya politik merujuk pada nilai-nilai, norma, sikap, dan keyakinan yang berkaitan dengan politik yang dianut oleh sekelompok orang dalam suatu masyarakat. Budaya politik mencakup cara pandang dan sikap terhadap kekuasaan, partisipasi politik, keterlibatan dalam politik, dan pengambilan keputusan politik.

Ada beberapa jenis budaya politik yang umum dikenal, yaitu:

  1. Budaya politik partisipan: Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang mengutamakan partisipasi aktif dalam politik. Masyarakat yang menganut budaya politik partisipan cenderung terlibat dalam pemilihan umum, kampanye politik, demonstrasi, dan gerakan sosial.
  2. Budaya politik klien: Budaya politik klien adalah budaya politik yang ditandai dengan ketergantungan pada figur politik yang kuat dan berpengaruh. Masyarakat yang menganut budaya politik klien cenderung mengandalkan dukungan dari pihak yang berkuasa dan menaruh harapan besar pada pihak tersebut.
  3. Budaya politik subjek: Budaya politik subjek adalah budaya politik yang ditandai dengan kurangnya partisipasi aktif dalam politik. Masyarakat yang menganut budaya politik subjek cenderung merasa bahwa politik tidak berpengaruh pada kehidupan mereka dan memilih untuk tidak terlibat dalam politik.
  4. Budaya politik parokial: Budaya politik parokial adalah budaya politik yang ditandai dengan fokus pada kehidupan lokal dan kurangnya partisipasi dalam politik nasional. Masyarakat yang menganut budaya politik parokial cenderung lebih peduli dengan masalah yang ada di lingkungan mereka dan kurang tertarik dengan politik nasional.

Budaya politik dapat berbeda antara satu negara dengan negara lainnya, tergantung pada faktor-faktor seperti sejarah politik, kebijakan pemerintah, dan faktor sosial budaya. Penting bagi suatu negara untuk memahami budaya politik masyarakatnya untuk dapat membangun sistem politik yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.